
Bantu Teman Tuli Bisa Mengaji, Bakrie Amanah Gelar Training of Trainer Qur’an Isyarat
Jakarta, 10 Juli 2025 — Bakrie Amanah bersama Qur’an Learning Center Baitulmaal Muamalat (BMM) menggelar kegiatan Training of Trainer Qur’an Isyarat bertema “Bantu Teman Tuli Bisa Mengaji” pada 10–11 Juli 2025 di The Bridge Function Rooms, Horison Ultima Suites & Residences Rasuna, Jakarta.
Program ini menghadirkan peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari teman tuli di wilayah JABODETABEK, juru bahasa isyarat, serta para guru agama dari Sekolah Luar Biasa (SLB). Tujuan kegiatan ini adalah untuk melatih para pengajar Qur’an isyarat agar mampu memberikan akses pembelajaran Al-Qur’an bagi penyandang disabilitas sensorik rungu dan wicara.
Pengisi materi pelatihan berasal dari Majelis Ta'lim Tuli Indonesia (MTTI) dan Asosiasi Tuli Muslim Indonesia (ATMI), yang membawa pengalaman dan metode khusus dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada teman tuli.
M. Riyandi, Kepala Divisi Manajemen Aset Wakaf BMM, mewakili Qur’an Learning Center BMM mengucapkan terima kasih kepada Bakrie Amanah sebagai mitra kolaborasi program ini.
“Ini merupakan kali kedua kami berkolaborasi dengan Bakrie Amanah dalam program ini. Pada bulan Februari lalu, kami sudah menyelenggarakan program ini juga di Yogyakarta.”
Direktur Bakrie Amanah Setiadi Ihsan menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya dakwah yang inklusif.
“Setiap orang berhak mendapat akses terhadap Al-Qur’an, tanpa terkecuali. Kami ingin menjembatani teman-teman tuli agar tidak hanya bisa membaca Al-Qur’an, tapi juga mampu mengajarkannya. Inilah bentuk dakwah yang inklusif dan penuh keberpihakan,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Abdul Azis Sidqi, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama Republik Indonesia. Azis mengapresiasi terselenggaranya pelatihan ini sebagai langkah nyata untuk menyediakan layanan keagamaan yang ramah disabilitas.
“Pelatihan Qur’an Isyarat ini merupakan bentuk layanan keagamaan yang ramah disabilitas. Ini sejalan dengan visi Kementerian Agama untuk menyediakan akses kitab suci yang dapat dipahami oleh seluruh umat, termasuk penyandang disabilitas sensorik rungu-wicara,” jelasnya.
Salah satu peserta dari kalangan guru, Mira Hafilah, mengungkapkan manfaat besar yang dirasakannya dari pelatihan ini.
“Selama ini saya kesulitan mencari bahan ajar mengaji yang bisa dipahami murid-murid tuli. Pelatihan ini sangat membuka wawasan saya. Sekarang saya punya metode dan alat untuk membantu mereka lebih dekat dengan Al-Qur’an,” ungkap guru SLBN 6 Jakarta tersebut.
Pesan serupa juga disampaikan oleh salah satu peserta dari komunitas teman tuli melalui juru bahasa isyarat.
“Saya sangat senang bisa ikut pelatihan ini. Selama ini saya kesulitan belajar mengaji karena tidak ada guru yang bisa bahasa isyarat. Di sini saya merasa diterima dan difasilitasi. Saya ingin belajar lebih banyak dan suatu hari nanti bisa mengajar teman-teman tuli lainnya,” ucapnya.
Kegiatan ini juga menjadi pembuka rangkaian Milad ke-15 Bakrie Amanah yang akan diperingati pada 17 Agustus 2025. Momen ini menjadi penanda komitmen Bakrie Amanah dalam memperluas akses pendidikan keagamaan yang inklusif dan memberdayakan.
Dengan pelatihan ini, Bakrie Amanah berharap tercipta pengajar Qur’an isyarat yang tidak hanya memahami Al-Qur’an tetapi juga mampu menyampaikannya kepada komunitas tuli dengan pendekatan yang inklusif dan sesuai dengan kebutuhan teman-teman tuli. (VC, UF)
0 Komentar